Nama : Elin Eliani
Kelas : 4EB06
NPM : 22210333
BAB 1 AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi
internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara,
pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan
akuntansi internasional sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi
akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan
pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini.
Pertama,
konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign
subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa
akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan
konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada
diberbagai Negara
Kedua,
konsep comperative atau international accounting yang menekankan pada
upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai
Negara. Di sini menyangkut mengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan
praktik pelaporan, pemgakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di
masing-masing Negara, dan kemapuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu
dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian international accounting
adalah menggunakan konsep comparative accounting ini.
Ketiga,
universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau
konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk
didalamya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara. Ini
merupakan tujuan akhir dari international accounting.
Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai berikut.
Mencakup
semua perbedaan prinsip, metode dam standar akuntasi semua Negara.
Termasuk didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP) yang yang ditetapkan di
tiap Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua
Negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk
memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena
adanya perbedaan geografi , sosial, ekonomi, politik, dan hukum.
Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima
determinan inilah yang akan menentukan sistem palaporan dan
pengungkapan di masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa
perbedaan antara satu Negara dengan Negara lain. Dengan demikian,
diperlukan akuntansi internasinal. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya
relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama islam yang memiliki
sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada laporan
keuangannya. Antara bank konvensional dan bank islam, ada beberapa
perbedaan prinsipil seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang
sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga, pembiayaan yang boleh
dilakukan zakat dan sebagianya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan
beberapa sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi
konvesional dan akuntasi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder
2. Single-Domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari domisili perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusun menurut standar internasional.
Sejarah Akuntansi Intenasional
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikuk ini
menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam
kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya
sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan
teres-menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai
permulaan, sistem pembukuan berpasangan (doithfe-entru Lookkreping),
yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaaa akuntansi seperti yang
kita ketahui selama ini, berawal dari negam-negah kota di Italia pida
abad ke-14 dan 15.
Perkernbangannya
didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara
selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
”Pembukuan Italia” kemudian berilih ke Jerman untuk membantu para
pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang
hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara
menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis
menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan
akuntabilitas pemerintah.
Perkembangan
Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi
kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan
perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial
mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan
mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tshun 1850-an dan
suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan
Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi laggris memyebar luas
tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah
Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan. Perkembangan tersebut meliputi hal-hal berikut ini :
1.
Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik
pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan
jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang
berbeda.
2.
Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan
periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi
evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai
suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang
digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5.
Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti
dengan perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi
industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan
dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang
diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan
akrual.
6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.
8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
9.
Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada
teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual,
sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba
periodik.
10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11.
Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk
isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk
perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan
pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk
baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
Isu-isu Akuntansi Internasional
Konsep
dari akuntansi universal atau dunia adalah yang paling luas ruang
lingkupnya. Konsep ini mengarahkan akuntansi internasioanal menuju
formulasi dan studi atas satu kumpulan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara universal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan satu
standardisasi lengkap atas prinsip-prinsip akuntansi secara
internasional.
Di
dalam kerangka kerja konsep ini, akuntansi internasional dianggap
sebagai sebuah sistem universal yang dapat diterapkan di semua negara.
Sebuah seperangkat prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(generally accepted accounting principles-GAAP) yang diterima di seluruh
dunia, seperti yang berlaku di Amerika Serikat, akan dibentuk. Praktik
dan prinsip-prinsip yang dikembangkan akan dapat diberlakukan di seluruh
negara. Konsep ini akan menjadi sasaran tertinggi dari suatu sistem
internasional.
Konsep
dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan
akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas
perbedaan-perbedaan nasional di dalam skuntansi. Hal ini meliputi :
1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.
3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
Munculnya
paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka
kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi
internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan
konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan
untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Teori universal atau dunia
2. Teori multinasional
3. Teori komparatif
4. Teori transaksi-transaksi internasional
5. Teori translasi
Masing-masing
teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah
kerangka kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan
terdapat argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar