Senin, 30 Mei 2011

Puasa Sunnah

KEISTIMEWAAN PUASA SENIN KAMIS

Puasa Senin dan Kamis merupakan parameter ummat Islam atas pengamalan sunnah-sunnah Rasul SAW. Jika terdapat segolongan orang yang menegakkan salat lima waktu dengan baik, tetapi belum mengamalkan puasa Senin dan Kamis, maka kecintaannya pada Rasul SAW belum sempurna.Tetapi, jika ada segolongan ummat Islam menegakkan salat lima waktu dengan baik, serta banyak di antara mereka yang menjalankan puasa Senin dan Kamis, maka segolongan ummat Islam inilah yang pantas untuk menjadi “Kiblat” bagi keluhan dunia.
Abu Qatadah ra berkata, pernah Rasulullah SAW ditanya tentang puasa di hari Senin. Jawabnya : “Hari itu saya dilahirkan dan hari itu saya diutus serta Qur’an diturunkan kepadaku.,” (HR. Muslim)
Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim tersebut menegaskan bahwa hari Senin adalah kelahiran Nabi Muhammad SAW, dipilihnya beliau sebagai Nabi Allah, dan hari diturunkannya Al-Qur’an. Oleh karena itu, Nabi gemar berpuasa di hari Senin.
Dalam ilmu hadits, kebiasaan yang telah dilakukan Nabi SAW merupakan sunnah untuk diikuti oleh ummat-nya. Bagi ummat Islam, mencintai Allah juga harus mencintai Nabi-Nya. Mencintai Nabi-Nya, berarti juga harus mencintai kebiasaan-nya.

Lalu bagaimana dengan hari Kamis ?
Dalam kitab Riyadush Shalihin, hari Kamis diucapkan Nabi dalam haditsnya yang diriwayatkan olehAt-Tirmidzi berikut ini :
Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Amal perbuatan itu diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka aku suka diperiksa amalku ketika sedang berpuasa,” (HR, Tirmidzi)
Berdasarkan hadits riwayat Tirmidzi di atas, hari Kamis juga mempunyai keistimewaan yang tidak kalah agungnya dengan hari Senin. Ditegaskan dalam hadits tersebut bahwa amal perbuatan manusia akan diperiksa pada kedua hari tersebut, yaitu Senin dan Kamis.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar