Nama Kelompok : 1.
Doriah Afni Panjaitan (22210154)
2.
Elin Eliani (22210333)
3. Lufi Wahyuni. A (24210069)
TUGAS
BAHASA INDONESIA 2 (TUGAS II)
Tujuan
kami meninjau buku yang berjudul Pemeriksaan Akuntansi 1, agar kami lebih
mengetahui lebih jauh tentang pemeriksaan akuntansi dan dapat mengetahui
hubungan Audit dengan Akuntansi. Menurut kami, buku Pemeriksaan Akuntansi 1
yang telah kami tinjau sangat baik untuk dibaca oleh mahasiswa, dosen, serta
pihak yang tertarik dengan Audit. Karena isi buku Pemeriksaan Akuntansi 1
sangat lengkap dan mudah dipahami.
Tujuan
penyusun menyusun buku Pemeriksaan Akuntansi 1, memberikan kemudahan dan
pemahaman kepada pembaca untuk mengetahui lebih banyak tentang Audit.
PEMERIKSAAN
AKUNTANSI (AUDIT)
A.
Pengertian
auditing
Auditing
menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) adalah proses
sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif
mengenai pernyataan tentang kejadian dan tindakan ekonomi untuk menentukan
tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan criteria yang ditetapkan
dan untuk menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Jenis-jenis
pemeriksaan akuntansi
Dilihat
dari jenis pemeriksaan yang dilakukan, pemeriksaan akuntan diklasifikasikan
dalam 3 jenis, yaitu :
1.
Pemeriksaan
laporan keuangan
2.
Pemeriksaan
Kepatuhan
3.
Pemeriksaan
Operasional
Jenis-jenis
akuntan
Sebagaimana
halnya dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan, tipe akuntan juga
diklasifikasikan menjadi tiga :
1.
Akuntan
Publik/Pemeriksa Independen
2.
Akuntan
Intern/Pemeriksa Intern
3.
Akuntansi
Pemerintah
Norma
pemeriksaan yang diterima umum
1. Norma
umum
2. Norma
pelaksanaan pemeriksaan
3. Norma
pelaporan
Risiko
pemeriksaan
1. Risiko
bawaan
2. Risiko
pengendalian
3. Risiko
penemuan
Hubungan-hubungan
yang harus dipertahankan oleh akuntan pemeriksa
Dalam pemeriksaan
auditor harus menjaga hubungan yang professional dengan pihak – pihak di bawah
ini :
1. Manajemen
2. Dewan
Direktur
3. Internal
Auditor
4. Pemegang
Saham
B.
Hubungan
Akuntansi dan Auditing
1.
Metodologi
Akuntansi meliputi : identifikasi data transaksi yang mempengaruhi kesatuan
perusahaan, pengukuran, pencatatan, pengelompokan dalam catatan-catatan
akuntansi.
2.
Pemeriksaan
Akuntansi meliputi : mengevaluasi bukti-bukti mengenai system pengendalian
internal, yang sesuai dengan pelaksanaan norma ke-3 dari standart pelaksanaan.
Perencanaan
Pemeriksaan
Perencanaan
pemeriksaan/ audit planning merupakan hal yang vital dalam penugasan
pemeriksaan.
Elemen – elemen perencanaan pemeriksaan adalah
sebagai berikut :
1. Mempelajari
Usaha dan Industri Klien
2. Mempelajari
system Pengendalian Intern Klien
3. Menilai
Materialitas
Pengawasan
Pemeriksaan
Perencanaan dan
pengawasan mempunyai hubungan erat. Dalam pelaksanaannya keduanya sering saling
tumpang tindih.
Pengawasan pemeriksaan
meliputi :
1.
Memerintahkan
asisten untuk mencapai tujuan prosedur yang dilaksanakan.
2.
Menjaga
informasi tentang masalah penting yang diperoleh dari pelaksanaan prosedur.
3.
Meneliti kerja
yang dilakukan.
4.
Mengurus
perbedaan pendapat antara anggota staf pemeriksa.
C.
Bukti
Pemeriksaan
Kecukupan
bukti pemeriksaan
Kecukupan
bukti berkaitan erat dengan jumlah bukti. Dalam menentukan bukti-bukti yang
diperiksanya, auditor harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
Materialitas
b.
Risiko
pemeriksaan
c.
Faktor-faktor
ekonomi (keterbatasan)
d.
Ukuran populasi
e.
Karakteristik
populasi
Jenis-jenis
bukti pemeriksaan
Jenis bukti pemeriksaan
dalam dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu :
1.
Sistem
pengawasan intern
2.
Bukti fisik
3.
Bukti documenter
4.
Catatan
akuntansi
5.
Perhitungan
sebagai bukti
D.
Kertas
Kerja
Kertas kerja
adalah kertas yang dibuat atau dikumpulkan selama proses pemeriksaan, yang
meliputi semua bukti yang dikumpulkan auditor untuk memeperlihatkan pekerjaan
yang dilaksanakan, metode dan prosedur yang dijalankan serta kesimpulan yang
diambil.
Hal
– hal yang harus diperhatikan dalam membuat kertas kerja
Untuk
membuktikan kecakapan teknis dan keahlian professional, seorang Auditor harys
dapat menhasilkan kertas kerja yang bermanfaat. Agar kertas kerja tersebut
bermanfaat maka kondisi – kondisi berikut harus diperhatikan :
a.
Lengkap, jika
memenuhi syarat, yaitu berisi semua informasi pokok dan tidak memerlukan
penjelasan lisan sebagai tambahan.
b.
Teliti, harus
bebas dari kesalahan, baik kesalahan penulisan maupun kesalahan penjumlahan.
c.
Ringkas, berisi
informasi yang pokok dan yang relevan dengan tujuan pemeriksaan.
d.
Jelas, tidak
menimbulkan pengertian ganda.
e.
Rapi, yaitu
mempermudah pemahaman dan memperoleh informasi dari kertas kerja tersebut.
Jenis
– jenis kertas kerja
Jenis kertas kerja
dikelompokkan dalam lima jenis, yaitu :
1.
Program
pemeriksaan
2.
Working Trial
Balance
3.
Ringkasan Jurnal
Penyesuaian dan Pengklasifikasian
4.
Daftar pendukung
5.
Daftar Utama
Tidak ada komentar :
Posting Komentar